Pertama, siapkan tong plastik ukuran sedang, kira-kira volumenya 50 liter. Cuci
sampai bersih supaya sisa-sisa zat kimia atau deterjen hilang, lalu tong
dijemur supaya kering.
Kedua,
siapkan bahan-bahan yaitu pucuk daun apa saja yang berwarna hijau. Saya
menggunakan daun papaya, daun tomat, daun teh-tehan, daun kiambang yang ada di
sawah, eceng gondok, dan sejenisnya. Pilih daun-daun yang ada disekitar kita.
Banyaknya sekitar 1 kg, atau sekitar 1 kantong kresek plastik besar.
Ketiga,
siapkan kotoran sapi atau kotoran kambing atau kotoran ayam, sebanyak sekitar 1
kg. Gula pasir sebanyak 1/2 kg. Air kelapa gerlas 2 gelas minum.
Keempat, siapkan tanah yang hidup, yaitu tanah selokan sebanyak 1/2 kg. Upayakan
tanah selokan ini tidak ada deterjen atau air sabun yang terbawa mengalir di
selokan. Di dalam tanah selokan ini diharapkan banyak mikro organisme yang hidup.
Kelima,
setelah daun-daun hijau segar dipotong kecil-kecil, maka bersama bahan-bahan
lain yang telah disiapkan, semuanya dimasukkan dalam tong plastik.
Keenam,
campurkan air sebanyak 40 liter. Diaduk hingga rata, kemudian tong ditutup
dengan tutup yang berlubang-lubang supaya ada sirkulasi udara.
Ketujuh, aduk tiap hari, setelah 5 hari pupuk cair ini bisa dimanfaatkan.
Pupuk
cair ini juga adalah MOL atau mikro organisme lokal. Warnanya hijau, pekat,
maka untuk mudahnya sebut saja MOL hijau.
Baunya agak menyengat. Cara memanfaatkannya, ambil MOL hijau dari tong sebanyak
1 kaleng susu kecil. Masukkan dalam ember plastik, dan campurkan dengan air
sebanyak 15 kaleng susu kecil. Aduk sampai rata, lalu siramkan pada media
tanaman di pot atau di kebun rumah tangga kita.
Selamat Mencoba....
Salam Indahnya Berbagi